Dari LM, oleh LM, untuk Siapa?
Masa Pemilihan Raya datang. Semestinya sudah ramai lini masa dengan hal-hal berbau politik, tak terkecuali di Psikologi. Tapi pernah gak sih kita berpikir sejenak? Kenapa selama ini ada agenda rutin tiap tahun yang isinya anak Psikologi “diminta” memilih ketua LM? Sebenarnya untuk apa? Padahal calon-calonnya pun selalu dari dalam LM sendiri. Lalu kenapa LM begitu membutuhkan “restu” dari seluruh mahasiswa Psikologi?
Mungkin karena LM dianggap mewakili seluruh mahasiswa Fakultas Psikologi. Namun nyatanya LM mengaku bukan Lembaga Eksekutif seperti anggapan orang-orang. Lalu jika bukan demikian, kenapa harus repot mengadakan Pemira yang melibatkan seluruh Psikologi? Padahal BKM-BKM lain tidak pernah tuh mengadakan hal serupa. Tentu karena kita tau yang memilih Ketua BKM adalah para anggotanya. Lalu apa yang membuat LM begitu berbeda dengan BKM lainnya?
Jika LM memang berfungsi mewadahi tanpa terkecuali, bukankah harusnya kesempatan memimpin dan mengabdi juga dibuka lebar untuk seluruh mahasiswa Psikologi yang punya gagasan dan visi?
Mungkin sudah saatnya LM Psikologi membuka pintu dan mencari angin segar. Demi menjawab segala pertanyaan ini, kami mengajak kamu untuk mendukung persyaratan calon Ketua LM yang lebih terbuka agar narasi LM yang inklusif benar-benar terealisasi.
— Aliansi Psikologi Inklusif
Comment